Di dunia usaha online, kita sering menjumpai istilah preorder. Istilah yang sering dijumpai apabila ingin memesan suatu barang yang membutuhkan waktu lama dalam pengirimannya. Meskipun sudah sering dijumpai, namun ternyata masih banyak orang yang asing dengan sistem pre oder.
Mengenal Preorder
Seperti yang dikatakan tadi kalau masih banyak orang yang tidak mengerti tentang preorder ini, meskipun istilahnya telah sering digunakan. Supaya dapat lebih lebih mengenalnya, di sini akan diberikan penjelasannya.
Jadi preorder merupakan sistem pembelian produk yang dilakukan oleh penjual sebelum stok barang secara nyata tersedia. Secara umum, artinya adalah aktivitas jual beli yang dilakukan customer dengan memesan dan membayar produk di awal dengan estimasi waktu.
Sistem Preorder
Dengan menggunakan sistem ini dianggap menguntungkan bagi sebagian penjual. Karena memang PO dilakukan ketika barang tersebut belum tersedia secara nyata, ataupun belum selesai diproduksi tetapi sudah siap untuk dijual dengan estimasi waktu tertentu.
Nantinya produk yang sudah dipesan akan diterima sesuai dengan jangka waktu yang sudah ditentukan pada perjanjian sebelumnya. estimasi ini dibuat untuk ditaati, Jadi hindari memakan waktu yang lebih lama dari perjanjian.
Perbedaan Open PO dan Preorder
Pada tahap ini mungkin banyak sekali yang tertukar antara open PO dengan Preorder, karena memang sekilas keduanya sama. Namun perlu diketahui bahwa keduanya memiliki arti yang berbeda.
Jadi Open PO merupakan kegiatan memesan barang yang dilakukan oleh konsumen ke penjual, namun barang tersebut sudah tersedia di seller dan hanya tinggal menunggu kapan barang dapat dikirim oleh pembeli.
Kegiatan Open PO ini biasanya juga menerapkan estimasi waktu dalam pemesanan, sampai pengiriman barang ke tangan konsumen.
Karena keduanya sekarang berbeda, maka konsumen sudah wajib dapat membedakan sistem preorder ini dan sudah tidak bingung lagi apabila ingin menerapkan sistem tersebut dalam usahanya nanti.