Mixer dan amplifier adalah dua komponen penting dalam sistem audio yang sering digunakan dalam berbagai lingkungan, mulai dari studio rekaman hingga konser live. Meskipun keduanya berperan dalam mengolah suara, namun mereka memiliki fungsi berbeda. Dalam artikel ini, akan dibahas perbedaan mixer dan amplifier, serta peran utama yang mereka jalankan dalam dunia audio.
Perbedaan Mixer dan Amplifier
Perbedaan Mixer dan Amplifier bisa dilihat dari:
1. Harga
Perbedaan Mixer dan Amplifier yang pertama dapat dilihat dari harganya. Mixer audio terbaru memiliki harga berkisar Rp92.800 hingga Rp1.565.000. Sedangkan harga amplifier terbaru berkisar Rp86.000 sampai Rp549.000. Harga tersebut dapat berubah sewaktu-waktu. Saat ini ada juga power mixer yaitu gabungan mixer dan amplifier dengan harga sekitar Rp1.390.000 sampai Rp1.830.000.
2. Fungsi
Fungsi utama mixer dan amplifier berbeda. Fungsi utama Mixer yaitu bertanggung jawab untuk menggabungkan, mengatur, dan memproses sinyal audio. Sedangkan fungsi utama amplifier berperan dalam memperkuat dan mengendalikan level suara yang diperlukan.
3. Penggunaan
Perbedaan lainnya juga dapat dilihat dari penggunaanya. Mixer digunakan dalam situasi di mana terdapat banyak sumber audio yang perlu digabungkan. Misalnya dalam konser musik, seorang sound engineer akan menggunakan mixer untuk mengatur dan menyelaraskan suara dari berbagai instrumen dan vokal. Mixer juga sering digunakan dalam produksi audio visual, seperti pengambilan suara untuk film atau rekaman podcast.
Sedangkan Amplifier biasanya digunakan untuk memperkuat suara dan memberikan daya yang cukup untuk menggerakkan speaker atau headphone. Seperti dalam sistem audio rumah, sistem PA (Public Address), atau sistem audio di tempat-tempat hiburan seperti klub malam atau konser terbuka. Tujuan penggunaan amplifier adalah untuk memberikan output suara yang lebih kuat dan berkualitas kepada pendengar.
4. Kontrol
Perbedaan selanjutnya antara mixer dan amplifier bisa dilihat berdasarkan Suara Mixer memberikan kontrol yang lebih luas atas suara, termasuk pengaturan volume, balance, dan efek audio. Sedangkan, amplifier biasanya dilengkapi dengan kontrol tone dasar seperti treble, mid, dan bass.
5. Input
Perbedaan antara mixer dan amplifier berikutnya terletak pada input yang bisa ditampung keduanya. Mixer mempunyai beberapa input yang bisa digunakan untuk menghubungkan beberapa sumber audio. Sedangkan amplifier hanya mempunyai satu input.
6. Output
Perbedaan selanjutnya dari mixer dan amplifier juga terletak pada bagian output keduanya. Mixer hanya menghasilkan satu sinyal output gabungan dari beberapa sinyal input. Sementara itu amplifier hanya memperkuat sinyal audio yang ada dan menghasilkan satu sinyal output.
7. Penempatan
Perbedaan lainnya juga dapat dilihat berdasarkan penempatannya. Penempatan Mixer umumnya ditempatkan di depan sound engineer atau operator audio, sedangkan amplifier sering ditempatkan dekat dengan speaker atau perangkat audio lainnya.
8. Jenis
Mixer dan amplifier memiliki jenis-jenis yang berbeda-beda
Jenis Mixer
- Analog Mixer: Mixer yang paling murah dan mudah digunakan diantara jenis mixer lainnya. Mixer ini menggunakan sirkuit analog untuk mengontrol level serta kualitas audionya.
- Digital Mixer: Mixer ini lebih mahal dari analog mixer, namun mempunyai kontrol yang lebih baik. Mixer ini memakai prosesor digital untuk mengatur level serta kualitas audionya.
- Powered Mixer: Mixer ini merupakan gabungan dari mixer dan amplifier, sehingga bisa langsung mengirim sinyal audio ke speaker tanpa perlu amplifier eksternal.
Jenis Amplifier
- Power Amplifier: Amplifier yang satu ini bertanggung jawab memperkuat sinyal audio dari preamp serta mengirimkannya ke speaker. Power amplifier biasanya digunakan pada sistem audio besar.
- Integrated Amplifier: Amplifier yang mempunyai preamp serta power amplifier terintegrasi jadi satu unit. Amplifier ini biasanya digunakan dalam audio kecil seperti sistem audio rumahan atau pada sistem audio mobil.
- Headphone Amplifier: Amplifier yang satu ini khusus untuk memperkuat sinyal audio dari perangkat headphone yang biasanya dipakai seseorang yang butuh suara lebih kuat dan jernih dari headphone.
Nah itulah perbedaan mixer dan amplifier,. Meskipun keduanya sama-sama dipakai dalam sistem audio namun dari segi kontrol, fungsi, penggunaan, input, output dan jenisnya keduanya memiliki perbedaan.